Minggu, 07 Maret 2010

Urbanisasi Dan Dampaknya Terhadap Lingkungan

Melihat cara hidup orang kota dan kehidupan kota, menarik minat orang desa untuk pergi ke kota. Mereka orang desa ingin pergi ke kota karena di kota banyak hiburan, banyak lapangan kerja, dan kelihatan mudah mencari uang.

Kepergian penduduk desa ke kota untuk mengadu nasib tidaklah menjadi masalah karena mereka mempunyai keterampilan tertentu yang dibutuhkan di kota. Namun, kenyataannya ialah banyak di antara mereka yang datang ke kota tanpa keterampilan kecuali bertani. karena itu, sulit bagi mereka untuk memperoleh pekerjaan yang layak. Terpaksa mereka bekerja sebagai buruh harian, penjaga malam, pembantu rumah tangga, tukang becak, dan pekerjaan lain yang sejenis. Bahkan, mereka yang gagal memperoleh pekerjaan sejenis itu menjadi tunakarya, tunawisma, dan tunasusila. Hal itu mendorong mereka melakukan perbuatan yang kurang benar. Misalnya, mendirikan gubuk-gubuk liar di tepi jalur kereta api, di daerah-daerah jalur hijau, dan di daerah-daerah bantaran sungai.


Bantaran sungai ciliwung


Di sisi lain, urbanisasi menyebabkan pertambahan penduduk kota semakin cepat. Hal itu mendorong dibukanya pusat-pusat perdagangan, pusat-pusat industri, dan dikembangkannya fasilitas transportasi, komunikasi, kesehatan, dan pendidikan.

Dikatakan bahwa urbanisasi mempunyai dampak positif dan negatif terhadap lingkungan.


Sebab Dan Akibat Urbanisasi.

Timbul beberapa masalah antara lain :

a). Adaptasi penduduk desa di kota

b). Masalah persediaan ruang yang semakin terbatas terutama masalah perumahan untuk golongan ekonomi lemah dan masalah gubuk – gubuk liar nampaknya berkembang terus di berbagai kotamadya dan kota besar, lebih-lebih kota metropolitan.

Dalam proses urbanisasi ini, ada lima hal penting yang harus menjadi perhatian, yaitu :

  1. Mengenai proses inovasi dari generasi ke generasi,

  2. Mengenai penyebaran dari inovasi tersebut,

  3. Mengenai kontrol terhadap pengambilan keputusan,

  4. Mengenai proses latar belakang perpindahan penduduk,

  5. Pembiayaan yang berkaitan dengan.

sebab-sebab urbanisasi adalah :

a). Pertambahan penduduk alami di kota,

b). Perpindahan penduduk dari desa ke kota,

c). Berkembangnya daerah tepian kota.

Sedangkan kecepatan urbanisasi karena beberapa faktor sebagai berikut :

1. Tingkat pendidikan penduduk yang terlibat,

2. Tingkat kesehatan masyarakat,

3. Tingkat penduduk yang miskin,

4. Latar belakang pertanian di daerah pedesaan,

5. Kondisi geografis,

6. Fungsi serta peranan kota faktor penarik,

7. Tingkat kebutuhan akan lapangan pekerjaan.


Kecepatan urbanisasi ini juga merupakan akibat lajunya pembangunan kota dan sekitarnya, antara lain perluasan daerah industri di tepian dan kadang-kadang ada yang di dalam kota.

Akibat urbanisasi, misalnya :

  • Kepadatan penduduk kota yang menimbulkan masalah kesehatan lingkungan, masalah perumahan dan masalah sampah yang sangat erat kaitannya dengan pengaturan penduduk.

  • Pertambahan penduduk kota yang menimbulkan masalah kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan memadai, masalah pengangguran dan masalah gelandan.

  • Masalah lalu lintas, kemacetan jalan dan masalah parkir yang menghambat kelancaran kota.

  • Industrialiasi di kota yang menimbulkan polusi udara, polusi air dan kebisingan.

Mencegah Urbanisasi Setelah Mudik

Kalau tidak bisa dikatakan Mencegah Urbanisasi Setelah Mudik, minimal mengurangi tingkat urbanisasi yang selama ini cukup besar, sampai untuk mencari tenaga kerja di desa saat ini sangat sulit (semua pada ke kota). Pemuda yang sekolahnya tinggi menjadi karyawan, tenaga profesional dikota, mereka yang hanya bermodalkan kekuatan tenaga menjadi kuli, buruh pabrik, mungkin juga preman. Mereka yang sudah tua atau anak anak dibawah umur menjadi pengemis, maka lengkaplah kota menjadi tempat yang "menarik" untuk di datangi dalam mengadu nasip.

Tidak bisa dipungkiri hidup dikota menjadikan kita naik kelas (kalau berhasil) bahkan kita cenderung memamerkan keberhasilan dan kekayaan (meskipun mungkin itu uang hutang) sehingga hidup dikota menjadi impian dan daya tarik orang desa yang mengiurkan. Dari TV dan dengar banyak omongan kerabat yang menggambarkan gemerlapnya hidup dikota, semua ada, semua serba dekat, hiburan banyak, menambah rasa penasaran orang desa. Iming iming surga itulah melengkapi alasan kenapa banyak orang desa yang ingin mengadu nasip ke kota.

Tanah pertanian yang semakin sempit, tingkat pengangguran yang semakin naik, kemiskinan karena tidak tersedianya lapangan kerja di desa, pembangunan desa yang sangat lambat menjadi pelengkap alasan kenapa bekerja di desa semakin tidak menarik.

Berikut ini mungkin bisa mencegah urbanisasi dan membantu mengurangi urbanisasi setelah mudik:

  1. Pertama tentu peran pemerintah pusat sangat tinggi dalam menciptakan lapangan kerja yang lebih terencana dan permanen di desa, terutama desa tertinggal, lewat menteri yang terkait.

  2. Peranan bupati kepala daerah, pemda, kepala desa sangat dibutuhkan dalam memberi prioritas pembangunan pedesaan terutama dalam pengurangan kemiskinan dan peluang penciptaan tenaga kerja.

  3. Perlu adanya insentif bagi pemuda yang mau membantu atau berperan dalam pembangunan pedesaan.

  4. Perlunya penggalanan dana baik dari pajak, zakat dan shodakoh untuk membangkitkan peluang usaha baru.

  5. Perlu ada komunikasi kota desa sehingga untuk setiap pemuda yang meninggalkan desa harus berkonteribusi dalam pembangunan desa.

  6. Hindari profokasi yang berlebihan terhadap enaknya hidup di kota.

  7. Promosikan enaknya hidup di desa.

  8. Waktu mudik jangan pamer kekayaan, tapi sumbangkanlah sebanyak banyaknya dana untuk membantu usaha di desa.

  9. Usahakan membeli segala kebutuhan di desa ketika mudik (kecuali tidak ada) dan promokan produk desa ke kota ketika kembali ke kota.

Inilah sedikit yang saya tahu, semoga bisa bermanfaat bagi pekembangan pembangunan pedesaan, dan bisa mengurangi tingkat Urbanisasi.

1 komentar: